Minggu, 22 Oktober 2017

MAKALAH MANAJER YANG BAIK

TUGAS MANAJER YANG BAIK
NAMA : NOVIASARI
NIM : 11160683
DOSEN : SEPTIA LUTFI, S .Kom, M. Kom.



KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Manajer Yang Baik. Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II TINJAUAN TEORI
A. pengertian manajer
B. tugas manajer
C. keahlian manajer
D. manajer yang baik
E. ciri ciri manajer yang profesional
F. cara menciptakan manajer SDM yang profesional

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA







A.    LATAR BELAKANG
Guna menentukan apa saja yang perlu diketahui oleh seorang manajer dan keterampilan-keretampilan apa yang perlu dimilikinya kita perlu menganalisis pekerjaan manajemen. “apakah yang sebenarnya dilakukan oleh seorang manajer?” salah satu jawaban atas pernyataan yang diajukan adalah: “Seseorang manajer mengorganisasi sumber-sumber daya yang tersedia padanya (didalamnya temasuk: manusia – uang, serta aktiva lain seperti, misalnya tanah serta peralatan) guna mencapi sasaran-sasaran tertentu dan biasanya ia juga bertugas untuk menerapkan sasaran-sasaran tersebut. Seorang manajer mengembangkan tugas menjamin ketersediaan, keakuratan, dan keamanan informasi serta pengaturan organisasi yang baik serta yang dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai tujuan sekaligus meningkatkan eksistensi organisasi di tengah-tengah lingkungannya.
Salah satu tugas atau peran manajer yaitu harus bisa mengendalikan konflik dalam organisasi yang dipimpinnya sehingga setiap konflik itu dapat diselesaikan dengan baik dan tidak ada yang merasa dirugikan. Dalam menjalankan tugasnya manajer disyaratkan mempunyai kemampuan multidisiplin, antara lain: teknologi, bisnis, manajemen, dan kepemimpinan. Kemampuan seperti ini harus dimiliki oleh seorang manajer. Apalagi, tantangan manajer tidaklah ringan.
B.   RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan keterangan pendahuluan diatas maka permasalahan yang timbul berupa :
1.     Pengertian beserta tingkatan dari manajer
2.     Peran, fungsi dan tugas manajer beserta etika manajer
3.     Bagaimana masalah dan keahlian manajer
4.     Pengertian manajer yang baik
5.     Ciri-ciri dan karakteristik manajer yang profesional
6.     Cara menciptakan manajer SDM yang profesional

BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN MANAJER
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), manajer adalah (1) orang yang mengatur pekerjaan atau kerjasama diantara berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran. (2) orang yang berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaanya untuk mencapai sasaran tertentu.
Menurut Oxford Learner’s Pocket Dictionary: Third Edition (Oxford University Press), Manager (n) person who organizes a business, sports team, etc. (Orang yang mengorganisir bisnis, tim olahraga, dan lain-lain.
Menurut Wikipedia Indonesia, Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
Menurut Robert tanembaum, manajer adalah sesorang yang mengarahkan orang laindan bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut. Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasi, mengarahkan dan mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan.
manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai tujuan/sasaran organisasi.
        1.      Tingkatan Manajer
Piramida jumlah karyawan pada sebuah organisasi dengan struktur tradisional, berdasarkan tingkatnya. Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokkan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dalam bentuk piramida, dimana jumlah karyawan lebih besar dibagian bawah daripada di bagian puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke hingga ke atas.
·                          Manajemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
·                          Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang berada diantara lini pertama dan manajemen puncak. Dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah diantaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
·                          Manajemen puncak (top management, dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan stratigi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chif Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).


Tingkatan manajer

Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisioanal ini. Misalnya pada organsasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan permintaan pekerjaan.
        2.      Manajer fungsional dan manajer umum
Definisi dan Pengertian Manajer Fungsional (Functional Manager) dan Manajer Umum (General Manager)
         Manajer Fungsional / Functional Manager
Manajer fungsional adalah manajer yang memiliki tanggung jawab pada satu bagian fungsional perusahaan atau organisasi saja dan tidak ikut campur pekerjaan fungsional pada bagian lain.
Contohnya adalah seperti manajer keuangan, manajer pemasaran, manajer akuntansi, manajer operasional, manajer hrd, dan banyak lagi contoh lainnya.
         Manajer Umum / General Manager
Manajer umum adalah manajer yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian/fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi. Manajer umum memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda.
B.     TUGAS MANAJER
Tugas seorang manajer diantaranya:
  PERENCANAAN (PLANNING)
Tugas pertama seorang manajer adalah memutuskan apa yang ingin dicapainya. Maksudnya mencapai tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang dari organisasinya.

  PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
Sasaran-sasaran dan pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menunjukkan jumlah orang yang diperlukan serta keterampilan-keterampilan yang diperlukan mereka – maksudnya: posisi-posisi yang perlu diisi serta kualifikasi-kualifikasi yang perlu dimiliki orang untuk menduduki posisi tersebut.
Dalam hal mengorganisasi: pihak manajer memutuskan pekerjaan-pekerjaan mana yang harus diisi serta tugas-tugas dan tanggung jawab ynag berkaitan dengan masing-masing pekerjaan. Tetapi pekerjaan yang dilaksanakan oleh para anggota organisasi yang bersangkutan berkaitan erat satu sama lain; maka oleh karena itu diperlukan koordinasi tertentu.
  PENGKOORDINASIAN (COORDINATION)
Coordination sesungguhnya merupakan suatu bagian esensial dari “ORGANIZATION”. Dan cara mengkoordinasikan paling umun adalah: menyediakan atasan bersama untuk pekerja-pekerja yang pekerjaan mereka salaing berkaitan.

  PENEMPATAN KARYAWAN (STAFFING)
Dalam bidang pengorganisasian, manajer yang bersangkutan menentukan posisi-posisi dan ia memutuskan siapa saja yang menduduki posisi tersebut. Dalam aktivitas “STAFFING”  ia berupaya menemukan orang yang tepat untuk masing-masing pekerjaan.
Sebuah perusahaan yang mapan, sudah tentu memiliki organisasi tertentu dan orang-orang yang mengisi posisi-posisi tersebut. Tetapi, baik organisasi maupun “STAFFING” merupakan aktivitas-aktivitas yang berkelanjutan. Waktu sebuah perusahaan tumbuh, atau memasuki bidang-bidang baru, perlu diciptakan dan diisi posisi-posisi baru, dan ada kalanya perlu seluruh struktur organisasi diubah. dan aktifitas “STAFFING” tidak mungkin dilakukan sekali saja. oleh karena itu, orang-orang senantiasa menunggalkan organisasi yang bersangkutan atau adakalanya mereka diberhentikan, kadang-kadang ada yang pensiun dan ada pula yang meninggal dunia.

  MEMBERIKAN ARAH/PENGARAHAN (DIRECTION)
Manajemen kadang-kadang dinyatakan orang sebagai: “THE MANAGEMENT OF PEOPLE, NOT THINGS”. Pernyatan tersebut mengandung makna bahwa sang mnajer hanya perlu menggerakkan orang-orang lain sesuai dengan keinginan. Manajemen manusia, mengarahkan pihak bawahan merupakan bagian penting dari tugas manajerial.
DIRECTION bukan saja berarti menyatakan kepada orang-orang apa yang harus dilakukan mereke, tetapi pula:
·                       Memastikan bahwa meraka mengetahui apa yang diharapkan dari mereka dalam setiap situsi dan,
·                       Membantu mereka mengembangkan keterampilan-keterampilan mereka.
Hal yang sangat penting adalah: bahwa direction juga mencakup upaya untuk mengembangkan moril baik agar bawahan bersedia memberikan “segala-galanya” dan bukan sekedar bekerja asal bekerja.

  PENGAWASAN (CONTROL)
Dalam hal melaksanakan aktivitas-aktivitas “DIRECTING” sang manajer menerangkan kepada karyawannya apa yang harus dilakukan mereka dan ia membantu meraka untuk melaksanakan tugas sebaik mungkin dalam aktivitas “CONTROLLING” ia menentukan kemajuan bagaimana telah dicapai dalam hal menuju ke arah sasaran-sasaran. Ia perlu mengetahui apa yang sedang terjadi, sehingga ia dapat segera melakukan intervensi dan mengubah prosedur-prosedur apabila perubahan-perubahan demikian dianggap perlu untuk mencapai sasaran-sasaran.

  INOVASI (INOVASION)
Inovasi pada dasarnya perlu dimasukkan ke dalam fungsi manajemen. Pada dasarnya, inovasi terdiri dari tindakan-tindakan mengembangkan cara-cara baru yang lebih baik untuk melaksanakan pekerjaan. Seseorang manajer dapat menghasilkan ide-ide baru mengkombinasikan ide-ide lama menjadi ide-ide baru, dan mengadaptasikan mereka sesuai dengan kebutuhan atau mungkin ia dapat bertindak sebagai  katalisator guna  mengembangkan serta menerapkan inovasi-inovasi.

  REPRESENTASI (REPRESENTATION)
Akhirnya tugas seorang manajer mencakup tugas mewakili organisasinya dalam menghadapi kelompok-kelompok luar:
·                       Badan-badan pemerintahan
·                       Lembaga-lembaga finansial
·                       Perusahaan-perusahaan lain
·                       Para pemasok ( para “suppliers”)
·                       Para pembeli dan
·                       Publik umum
Para manajer juga perlu mempertimbangkan kepentingan para pegawai, para pembeli, pihak pemerintah, dan masyarakat sewaktu mereka mengambil keputusan-keputusan. Kepentingan-kepentingan kelompok tersebut harus diperhatikan oleh mereka karena apabila hal tersebut tidak dilakukan perusahaan akan mengalami akibat-akibatnya.
Contoh:
Apabila para karyawan merasa bahwa upah/gaji mereka terlampau rendah, maka mereka akan meninggalkan perusahaan dalam jumlah besar. Mereka yang masih ada dilingkungan perusahaan yang bersangkutan akan bekerja setengah hati.
Keinginan para pembeli, pihak pemerintah dan juga masyarakat amat penting. Maka oleh karnanya para manajer harus mengimbangkan kepentingan semua kelompok yang diwakili oleh mereka, sewaktu mereka mengambil keputusan-keputusan.

Gambar berikut memperjelas pernyatan yang dikemukakan!



Tanggung jawab manajemen
Menurut Sugiyanto Wiryoputrao dalam buku "Dasar-dasar Manajemen", yang menjadi tugas atau pekerjaan dari manajer itu adalah sebagai berikut :
1.      Kepala dalam organisasi.
2.      Pemimpin dalam organisasi.
3.      Wakil organisasi dalam bertindak keluar.
4.      Penerima informasi.
5.      Penerjemah informasi untuk disampaikan kepada bawahan.
6.      Juru bicara atau humas organisasi.
7.      Wirausaha.
8.      Penangkal gangguan organisasi.
9.      Pembagi sumber daya dalam organisasi.
10.  Negosiator bagi organisasi.

C.    FUNGSI DAN PERAN MANAJER
a.      Fungsi seorang manajer adalah:
1)     Memahami visi dan misi perusahaan.
2)     Harus menjabarkan visi dan misi tersebut kepada tujuan.
·                       Tujuan dirumuskan dengan dua dasar:
a)      Visi dan misi
b)      Antisipasi (memperkirakan) tentang masa depan
·                       tujuan harus memenuhi empat syarat:
a)      Measurable (dapat diukur), ada data-data dan angka-angka
b)      Chalenging (menentang), tidak boleh mudah dicapai sehingga motivasi kerja akan dapat dibangkitkan.
c)      Realistis (dapat diwujudkan), sesuai dengan kemampuan
d)     Time frame (jangka waktu).
3)  Merumuskan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai (membuat planatau rencana).
4)    Melakukan usaha untuk menyediakan resources dalam melaksanakan plan yang telah dibuat.
5)    Memimpin pelaksanaan rencana agar para pegawai bekerja dapat dengan motivasi yang tinggi.
6)  Mengendalikan pelaksanaan kegiatan serta penggunaan resources agar rencana yang dibuat dapat berjalan sebagaimana mestinya.
7)   Bersiap untuk menghadapi kontingensi (bersiap untuk menhadapi hal-hal yang diluar perkiraan.
b.      Peran seorang manajer adalah:
Peran dari seorang manajer (Management Role) antara lain adalah sebagai berikut:
1.      Interpersonal Role
Manajer harus bisa mempunyai peran berhubungan dengan pihak-pihak lain.
o   Figur Head : manajer harus bisa mewakili unit yang dipimpinnya.
o   Leader: manajer harus bisa memimpin bawahannya secara efektif.
o   Liaison: manajer bisa menjadi penghubung dengan unit/organisasi yang lain.
2.      Informational Role (peran informasi)
o   Monitoring: manajer harus bisa berperan memonitor kegiatan-kegiatan unit yang dipimpinnya dalam rangka aktivitas produksi dan pengumpulan data.
o   Disseminator: manajer harus berperan menyampaikan informasi yang dikumpulkanya kepada pihak yang membutuhkannya.
o   Spoke person : manajer harus berperan menyampaikan kebijakan/keputusan pimpinanya yang lebih tinggi kepada bawahan yang dipimpinnya dengan cara yang mudah dimengerti (bisa menyampaikan keinginan, aspirasi, dan usul kepada pimpinan).
3.      Decision Making
Manajer harus berperan mengambil keputusan dari persoalan-persoalan yang muncul di unit organisasi yang dipimpinya. Setiap keputusan mengandung resiko yang harus diperhitungkan. Tetapi, seorang manajer tidak boleh mundur untuk mengambil keputusan.
o   Enterperneur (pengusaha) : manajer harus berperan melihat peluang-peluang yang muncul, mengambil keputusan untuk memanfaatkan peluang-peluang tersebut bagi organisasi/unit yang dipimpinya.
o   Disturbance Handler : manajer harus berperan mengambil keputusan untuk mengatasi gangguan-gangguan.
o   Resource Allocator : manajer harus berperan mengambil keputusan alokasi sumber daya.
o   Negotiator : manajer harus berperan mengambil keputusan dalam berunding dengan unit-unit yang lain.

Menurut Sugiyanto Wiryoputro peran dari manajer, yang disadurnya dari Ranupandojo, yaitu sebagai berikut :
1.      Sebagai produser.
2.      Sebagai administrator.
3.      Sebagai entrepreneur.
4.      Sebagai integrator.

Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokkan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok.
1.   Peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
2.   Peran informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.
3.  Peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.


D.    MASALAH (PROBLEM) MANAJER
Masalah dari seorang manajer adalah:
1.      Para manajer selalu menghadapi ketidakpastian tentang masa depan.
2.      Selalu menghadapi masalah keterbatasan sumber daya.
Untuk menghadapi problem tersebut, kita bisa menggunakan satu dari tiga pendekatan berikut : 
·                         Enterpreneur Approach (pendekatan kewirausahaan).
Ciri : intuitif dan agresif
Hasilnya sangat tergantung pada ketepatan filingnya (resikonya lebih tinggi).
·                         Adaptif Approach (pendekatan penyesuaian).
Ciri : konservatif dan menunggu situasi berkembang
Hasil dari pendekatan ini adalah tanpa pola dan perusahaan selalu menjadi follower.
·                         Planning Approach (pendekatan perencanaan).
Ciri : menggunakan pendekatan yang struktur dan sistematis
Hasil dari pendekatan ini adalah pertumbuhan yang terencana.
E.     KEAHLIAN (SKILL) MANAJER
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
a.       Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
b.      Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
c.       Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.

Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
1.      Keterampilan manajemen waktu.
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Waktu yang dimiliki merupakan aset berharga, dan menyia-nyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2.      Keterampilan membuat keputusan.
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).

Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.


F.     ETIKA MANAJERIAL
Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin:
1.      perilaku terhadap karyawan
Kategori ini meliputi aspek perekrutan, pemecatan, kondisi upah, dan kerja, serta ruang pribadi dan penghormatan. pedoman etis dan hukum mengemukakan bahwa keputusan perekrutan dan pemecatan harus didasarkan hanya pada kemampuan untuk melakukan pekerjaan. perilaku yang secara umum dianggap tidak etis dalam kategori ini misalnya mengurangi upah pekerja karena tahu pekerja itu tidak bisa mengeluh lantaran takut kehilangan pekerjaannya.
2.      perilaku terhadap organisasi
Permasalahan etika juga terjadi dalam hubungan pekerja dengan organisasinya. masalah yang terjadi terutama menyangkut tentang kejujuran, konflik kepentingan, dan kerahasiaan. masalah kejujuran yang sering terjadi di antaranya menggelembungkan anggaran atau mencuri barang milik perusahaan. konflik kepentingan terjadi ketika seorang individu melakukan tindakan untuk menguntungkan diri sendiri, namun merugikan atasannya. misalnya, menerima suap sementara itu, masalah pelanggaran etika yang berhubungan dengan kerahasiaan di antaranya menjual atau membocorkan rahasia perusahaan kepada pihak lain.
3.      perilaku terhadap agen ekonomi lainnya
Seorang manager juga harus menjalankan etika ketika berhubungan dengan agen-agen ekonomi lain seperti pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, distributor, dan serikat buruh.


G.    PEMIMPIN DAN MANAGER
1)      Definisi pemimpin
Definisi Pemimpin Menurut Para Ahli Dan Dalam Beberapa Kamus Modern Diantaranya :
1).  Miftha Thoha dalam bukunya Prilaku Organisasi (1983 : 255)
Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya.
2).  Kartini Kartono (1994 . 33)
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kclebihan disatu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.
3).  Henry Pratt Faiechild dalam Kartini Kartono (1994 : 33)
Pemimpin dalam pengertian ialah seorang yang dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya orang lain atau melalui prestise, kekuasaan, dan posisi. Dalam pengertian yang terbatas, pemimpin ialah seorang yang membimbing, memimpin dengan bantuan kualitas-kualitas persuasifnya dan akseptansi/ penerimaan secara sukarela oleh para pengikutnya.
4).  Jim Collin
Mendefinisikan pemimpin memiliki beberapa tingkatan, terendah adalah pemimipin yang andal, kemudian pemimpin yang menjadi bagian dalam tim, lalu pemimpin yang memiliki visi, tingkat yang paling tinggi adalah pemimpin yang bekerja bukan berdasarkan ego pribadi, tetapi untuk kebaikan organisasi dan bawahannya.
5).  Modern Dictionary Of Sociology (1996)
Pemimpin (leader) adalah seseorang yang menempati peranan sentral atau posisi dominan dan pengaruh dalam kelompok (a person who occupies a central role or position of dominance and influence in a group).
6).  J.I. Brown dalam “ Psychology and the Social Order”.
Pemimpin tidak dapat dipisahkan dengan kelompok, tetapi dapat dipandang sebagai suatu posisi yang memiliki potensi yang tinggi dibidangnya.
7).  Dr. Phil. Astrid S. Susanto
Pemimpin adalah orang yang dianggap mempunyai pengaruh terhadap sekelompok orang banyak.
8). Ensiklopedia Administrasi (disusun oleh staf Dosen Balai Pembinaan Administrasi Universitas Gadjah Mada)
Pemimpin (Leader) adalah orang yang melakukan kegiatan atau proses mempengaruhi orang lain dalam suatu situasi tertentu, melalui proses komunikasi, yang diarahkan guna mencapai tujuan/tujuan-tujuan tertentu.
2)      Jenis dan gaya kepemimpinan
Jenis dan macam gaya kepemimpinan/pemimpin klasik Otoriter, demokrasi dan bebas-manajemen sember daya manusia, antara lain:
1.      Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.
2.      Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikut sertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
3.      Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.
3)      Perbedaan pemimpin dan manager
Kita adalah pemimpin. Setidaknya kita adalah pemimpin bagi diri sendiri. Ungkapan diatas tentu sering kita dengar.  Begitu juga dalam dunia bisnis, tanpa adanya pemimpin tentu sebuah perusahaan tidak akan jalan.
Warren Bennis dalam bukunya berjudul On Becoming Leader, menjelaskan perbedaan peran antara manager dan pemimpin sebagai berikut :
>  Manager mengelola sedangkan pemimpin menginovasi.
>  Manager adalah tiruan sediangkan pemimpin orisinal.
>  Manager mempertahankan pemimpin mengembangkan.
>  Manager berfokus pada sistem dan struktur sedangkan pemimpin fokus kepada orang.
>  Manager bergantung kepada pengawasan sedangkan pemimpin membangkitkan kepercayaan.
>  Manager melihat jangka pendek sedangkan pemimpin melihat perspektif jangka panjang.
>  Manager bertanya kapan dan bagaimana sedangkan pemimpin bertanya apa dan mengapa.
>  Manager melihat hasil pokok sedangkan pemimpin menatap masa depan.
>  Manager meniru sedangkan pemimpin melahirkan.
>  Manager menerima status quo sedangkan pemimpin menantangnya.
>  Manager adalah prajurit yang baik sedangkan pemimpin adalah dirinya sendiri.
>  Manager melakukan hal-hal dengan benar sedangkan pemimpin melakukan hal-hal yang.


H. Manager Yang Baik
Manajer profesional adalah harapan semua organisasi bisnis. Seorang manajer profesional bisa membawa kemajuan bagi organisasi bisnis. Lalu apa kriteria manajer profesional tersebut? Seorang manajer profesional setidaknya harus memenuhi beberapa persyaratan pokok berikut ini:
a)    Mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas tentang bidang bisnis dan organisasi yang ditanganinya. Syarat ini adalah syarat pokok yang harus dimiliki oleh seorang manajer profesional. Tanpa pengetahuan dan wawasan yang luas, bagaimana bisa manajer tersebut bisa menjalankan organisasinya secara efektif dan menghasilkan keuntungan bagi bisnis yang dijalankannya.
b)    Mempunyai kepribadian yang baik dan tangguh sesuai dengan norma-norma yang berlaku secara umum di masyarakat. Seorang manajer profesional harus seorang yang mempunyai budi pekerti yang luhur. Perilaku seorang manajer harus sesuai dengan nilai-nilai positif. Dengan demikian, sumber daya manusia yang berkualitas adalah syarat penting yang harus dimiliki oleh seorang manajer profesional.
c)    Mempunyai pengalaman yang luas dalam bidang bisnis yang dijalankannya. Seperti kita semua ketahui, pengalaman adalah lebih penting daripada pengetahuan. Pengetahuan tanpa disertai dengan pengalaman yang memadai tidak akan banyak berguna dalam menghasilkan output yang bernilai positif bagi organisasi bisnis. Pengetahuan yang luas disertai dengan pengalaman yang luas adalah senjata utama bagi keefektifan kerja seorang manajer profesional.
d)    Mempunyai kemampuan bersosialisasi yang baik. Tugas seorang manajer adalah mengurus orang-orang yang ada di bawahnya. Tanpa kemampuan sosialisasi yang baik, tidak mungkin akan tercapai suatu hubungan yang saling menguntungkan antara atasan dan bawahan. Kemampuan sosialisasi sangat penting untuk mengarahkan bawahan menuju tercapainya tujuan organisasi.
e)    Mempunyai kemampuan manajerial yang memadai. Kemampuan manajerial adalah pengetahuan utama yang harus dimiliki oleh seorang manajer profesional. Kemampuan ini bisa dipelajari di sekolah-sekolah formal atau melalui kursus atau melalui buku-buku manajemen. Ilmu manajerial yang hebat akan menjadi nilai lebih yang sangat bagus bagi seorang manajer untuk dapat menjalankan organisasi secara efektif dan efisien.

I.              Ciri-ciri dan karakteristik Manajer Profesional

Ciri karakteristik seorang manajer profesional dapat diuraikan sebagai berikut :
1.         Menantang Proses
Setiap kasus kepemimpinan yang terbaik selalu melibatkan satu jenis tantangan. Apapun tantangannya, semua kasus melibatkan perubahan dari statusquo. Tidak ada satu orang pun yang menyatakan telah melakukan yang terbaik secara pribadi dengan terus mempertahankan banyak hal tetap sama. Singkatnya, semua pemimpin menantang proses. Pemimpin adalah pelopor,- orang yang bersedia melangkah ke luar dan memasuki apa yang belum diketahui. Mereka bersedia mengambil resiko, melakukan inovasi dan percobaan supaya bisa menemukan cara yang baru yang lebih baik untuk melakukan banyak hal.
Sumbangan utama pemimpin adalah dalam mengenali gagasan yang baik, dukungan kepada gagasan itu, dan kesediaan menantang sistem supaya bisa mengaplikasikan dan mewujudkan gagasan itu.
2.         Mengilhamkan Wawasan Bersama
Pemimpin mengilhamkan wawasan bersama. Mereka melayangkan pandangan ke seberang cakrawala waktu, membayangkan kesempatan menarik yang disediakan setelah mereka dan peserta mereka sampai pada tujuan yang jauh ini. Pemimpin mempunyai hasrat supaya sesuatu terjadi, untuk mengubah cara banyak hal terjadi, menciptakan sesuatu yang tidak ada seorang pun pernah menciptakannya sebelumnya.

Tapi ingat: orang yang tidak punya pengikut/peserta bukanlah pemimpin. Orang baru akan mengikuti setelah mereka menerima wawasan pemimpin sebagai wawasan mereka sendiri. Supaya bisa mengajak orang lain mempunyai wawasan, pemimpin harus mengenal peserta mereka dan bicara dalam bahasa mereka. Dengan demikian peserta tahu bahwa pemimpin memahami kebutuhan mereka.
3.         Memungkinkan Orang Lain Bisa Bertindak
Pemimpin teladan menarik dukungan dan bantuan semua orang yang harus membuat kegiatan berjalan. Dengan satu cara, pemimpin melibatkan mereka yang harus hidup dengan hasilnya, dan mereka memungkinkan orang lain bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Mereka memungkinkan orang lain bisa bertindak. Pemimpin tahu bahwa tidak ada seorang pun yang melakukan apa yang terbaik bagi dirinya kalau dia merasa lemah, tidak cakap, atau terasing; mereka tahu orang yang diharapkan aktif harus mempunyai rasa kepemilikan. Pemimpin tidak menimbun kekuasaan, tetapi mendelegasikannya. Pemimpin dengan bangga bicara mengenai kerjasama tim, kepercayaan, dan pemberdayaan sebagai unsur pokok upaya mereka.
4.         Menjadi Penunjuk Jalan
Pemimpin berjalan terlebih dahulu. Mereka memberikan contoh dan membina komitmen melalui tindakan sehari-hari yang sederhana, yang menciptakan kemajuan dan momentum. Pemimpin menjadi penunjuk jalan melalui contoh pribadi dan pelaksaanaan yang penuh pengabdian. Supaya ia bisa menjadi penunjuk jalan secara efektif, pertama-tama ia harus jelas terhadap prinsip bimbingannya. Ia harus bisa membela kepercayaannya. Akan tetapi perbuatan pemimpin jauh lebih penting daripada kata-kata mereka, dan harus konsisten dengan kata-kata mereka.
5.         Mendorong Hati
Usaha mendaki ke puncak berat dan lama. Orang jadi kehabisan tenaga, frustasi dan kehilangan semangat. Mereka sering tergoda untuk menyerah. Pemimpin mendorong hati peserta mereka untuk jalan terus. Tindakan kepedulian yang sesungguhnya bisa meningkatkan semangat dan menarik orang ke depan. Misalnya apabila seorang berhasil dalam satu tugas tidak ada salahnya diberikan ganjaran yang sepantasnya.
Dalam banyak kasus, pemimpin bukan hanya memberikan dorongan kepada orang lain, akan tetapi harus juga dapat memberikan dorongan kepada dirinya sendiri untuk terus bertahan dan berusaha untuk melayani dengan sebaik-baiknya.





Ciri Khas Pemimpin yang Dikagumi Peserta/Pengikut.
Fakta dibawah ini adalah hasil survey yang dilakukan suatu organisasi yang bergerak dalam penelitian kepemimpinan tentang sifat-sifat pemimpin yang dikagumi pengikut mereka.
1.         Jujur
            Dalam setiap survai, kejujuran lebih sering dipilih dibandingkan dengan ciri khas kepemimpinan apapun lainnya. Ini secara konsisten muncul sebagai suatu unsur yang paling penting dalam hubungan pemimpin-peserta. Jelas sekali, kalau kita bersedia mengikuti seseorang-apakah ke medan pertempuran atau suatu rapat tertentu, ke dalam rumah yang gelap, ke suatu kantor, atau ke garis depan-, kita mula-mula ingin meyakinkan diri kita bahwa orang itu layak mendapatkan kepercayaan kita. Konsistensi antara kata-kata dan perbuatan merupakan sarana yang kita pergunakan untuk menilai apakah seseorang jujur.

2.         Memandang ke Depan
Kita mengharapkan pemimpin kita mempuyai rasa akan arah, dan perhatian kepada masa depan organisasi. Tetapi apakah kita menyebut kemampuan itu wawasan, impian, panggilan, tujuan, atau agenda pribadi, pesannya sudah jelas: pemimpin harus tahu kemana mereka akan pergi kalau ingin mengharapkan orang lain bersedia bergabung dengan mereka dalam perjalanan.
Dengan kemampuan memandang ke depan, yang dimaksudkan orang bukanlah kekuatan ajaib untuk bisa meramalkan masa depan yang luar biasa. Realita jauh lebih berpijak di bumi: kemampuan menetapkan atau memilih tujuan yang diinginkan yang seharusnya dikejar oleh jemaat atau organisasi.

3.         Memberikan Inspirasi
            Kita juga mengharapkan pemimpin kita antusias, penuh semangat, dan positif tentang masa depan. Kita mengharapkan mereka bisa memberikan inspirasi. Tidak cukup seorang pemimpin untuk punya impian tentang masa depan. Seorang pemimpin harus bisa menyampaikan wawasan dengan cara yang mendorong kita untuk bisa bertahan dan bertindak.

4.         Cakap
Supaya bisa mengajak orang dalam perjuangan orang lain, kita harus berkeyakinan bahwa orang itu cakap membimbing kita ke tempat yang kita tuju. Kita harus melihat pemimpin cakap dan efektif. Kalau kita meragukan kemampuan pemimpin, kita tidak bisa diajak dalam perang suci. Kata orang: kita tidak bisa memberikan kepercayaan dan diri kita kepada orang yang tidak punya catatan keberhasilan.

Kecakapan yang dimaksud bukanlah dalam arti serba bisa. Tetapi seorang pemimpin harus cakap di bidang mana dia memimpin. Misalnya seharusnya seksi olahraga lebih cakap dalam menjelaskan masalah olah raga dibandingkan seksi kerohanian.
Jujur, Memandang ke Depan, Memberikan Inspirasi, dan Cakap hasilnya : KREDIBILITAS.

Kita menginginkan pemimpin kita bisa dipercaya. Kita harus merasa yakin kata-kata mereka bisa dipercaya, bahwa mereka akan melakukan apa yang mereka katakan, bahwa mereka sendiri bergairah dan antusias dengan arah yang mereka tuju, bahwa mereka mempunyai pengetahuan dan keahlian memimpin. Kepemimpinan: Kalau kita tidak percaya kepada si pembawa pesan, maka kita tidak akan mempercayai pesannya.

Kalau orang melihat bahwa pemimpin mereka memiliki kredibilitas mereka akan bisa:
         bangga mengatakan kepada orang lain bahwa mereka bagian dari organisasi.
         memiliki rasa semangat tim yang kuat
         memandang nilai-nilai pribadi mereka konsisten dengan nilai-nilai organisasi.
         merasa berhubungan dan berkomitmen dengan organisasi.
         mempunyai rasa memiliki organisasi
Kredibiltas adalah atribut yang susah diperoleh. Dan itu adalah kualitas manusia yang sangat rapuh. Ini diperoleh menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun. Tetapi ini bisa hilang dengan sekejap kalau tidak dipelihara. Seorang pengikut bisa memaafkan ketidaktepatan janji pemimpin, salah omong, keseleo lidah, tindakan yang kurang hati-hati, atau beberapa kesalahan penting. Akan tetapi akan tiba saatnya ketika batas kesabaran seorang pengikut apabila ketidak konsistenan berlangsung terus-menerus. Disitu pemimpin kehilangan kredibilitas, dan amat susah untuk mendapatkannya kembali.
Untuk memahami lebih dalam tentang ciri-ciri pemimpin ada baiknya melihat pendapat yang dikemukakan oleh George R.Terry. George R.Terry mengemukakan delapan ciri-ciri pemimpin yaitu :
1.                 Energi, mempunyai kekuatan mental dan fisik
2.                 Stabilitas Emosi, seorang pemimpin tiddak boleh berprasangka jelek terhadap bawahannya, ia tidak boleh cepat marah dan percaya pada diri sendiri harus lebih besar.
3.                 Humam relationship, mempunyai pengetahuan tentang hubungan  manusia.
4.                 Personal motivation, keinginan untuk menjadi pemimpin harus besar, dan dapat memotivasi diri sendiri.
5.                 communication skill, mempunyai kecakapan untuk berkomunikasi.
6.                 teaching skill, mempunyai kecakapan untuk mengajarkan, menjelaskan dan mengembangkan bawahannya.
7.                 social skill, mempunyai keahlian dibidang sosial, supaya terjamin kepercaiaan dan kesulitan bawahannya, ia harus suka mendorong, senang jika bawahannya maju, peramah serta luwes dalam pergaulan.
8.                 technical competent, mempunyai kecakapan menganalisis, merencanakan, mengorganisasi, mendelegasikan wewenang, mengambil keputusan dan mampu menyusun konsep.

J. Cara menciptakan Manajer SDM yang Profesional

Setiap orang tentu bercita-cita mencapai puncak tertinggi karier profesionalnya. Namun, dari waktu ke waktu, berbagai halangan datang menghambat dan perlu segera dihadapi.

Berbagai masalah, mulai dari bayang-bayang rekan lain yang lebih produktif atau memiliki kualitas lebih sehingga lebih unggul dibandingkan Anda, lambat laun bisa memicu rasa frustrasi.  Dengan pemikiran tersebut, dibutuhkan setidak enam keterampilan berikut ini yang Anda butuhkan untuk meraih puncak kesuksesan. Semua keterampilan ini dapat dipelajari, sehingga tidak ada alasan bagi Anda untuk kalah dan berkecil hati.

Keterampilan berbicara
Kemampuan berbicara merupakan suatu keterampilan yang mutlak dimiliki setiap profesional. Kontak mata yang baik, penggunaan kosa kata yang bervariasi, dan kemampuan menyesuaikan bahasa yang sesuai dengan audiens, merupakan karakteristik penting dari seni berbicara. Pembicara yang baik membuat kehadirannya diingat oleh orang-orang yang mendengarkan.

Praktikkan seni berbicara dengan siapapun dan setiap orang yang Anda temui. Mahir dalam menjalani situasi sosial dan membangun jaringan, akan membantu Anda menjalin hubungan kerja dan bisa sangat menguntungkan di masa depan.

Yakin dalam mengambil keputusan
Keragu-raguan dan kebingungan bisa menjatuhkan kredibilitas seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang baik mampu membuat keputusan yang tepat. Jika Anda ingin dianggap memiliki kualitas kepemimpinan, Anda harus memiliki karakteristik ini.
Apabila Anda lebih dulu dilumpuhkan oleh rasa takut melakukan kesalahan, Anda akan berakhir dengan tidak melakukan apa-apa, yang lebih buruk daripada mencoba dan gagal.
Para pemberani siap mengambil risiko, dan mengetahui bahwa kesalahan dapat diperbaiki. Belajarlah untuk mengevaluasi keputusan berbeda, baik yang pro dan kontra, dan buat keputusan yang mendekatkan Anda terhadap penyelesaian tugas yang diberikan. Kuncinya adalah memastikan bahwa keputusan Anda telah dipikirkan mendalam dan beralasan.

Akuntabilitas
Salah satu faktor yang dibutuhkan untuk kesuksesan adalah bertanggung jawab, baik untuk keberhasilan maupun kegagalan. Jika ingin dihormati oleh orang lain, Anda harus berani mengakui kesalahan dan tidak mengambinghitamkan orang lain atas kekurangan Anda.
Setiap orang membuat kesalahan, tetapi tes yang sesungguhnya adalah bagaimana Anda bereaksi terhadap hal itu. Menempatkan diri sebagai sasaran tembak adalah tanda dari orang yang ingin mencapai hal-hal besar dan siap dikritisi. Ini merupakan tanda kepercayaan dan keyakinan diri. Mampu mengakui kesalahan merupakan tanda kerendahan hati dan dapat mengumpulkan respek dari karyawan.

Sikap positif
Bersikap positif tentang pekerjaan dan kehidupan juga penting. Sinisme tak berujung dan kecenderungan untuk membenci orang, bisa membuat Anda terlihat sebagai individu yang membenci pekerjaan dan tidak mendukung tujuan perusahaan di mata atasan. Memang, kadang kita mengalami hari-hari yang sulit yang terasa seperti neraka. Akan tetapi, Anda harus tetap optimistis dalam menghadapinya.
Pesimisme hanya akan menyeret Anda ke jurang keputusasaan dan mungkin menjadi kurang produktif. Jika Anda dapat memupuk pandangan positif, Anda akan mendorong orang lain untuk bersikap lebih positif juga.

Membawa diri
Belajar bagaimana membawa diri di depan orang lain merupakan aspek utama untuk sukses. Penampilan yang baik, pakaian rapi, akan memproyeksikan citra keberhasilan di mata orang lain--bahkan sebelum Anda mengucapkan sepatah kata pun.
Sejumlah besar pengaruh Anda terhadap kolega, bos, atau klien didasarkan pada seberapa baik Anda membawakan diri. Meskipun substansi juga sangat penting, memiliki gaya yang baik untuk mendukung hal itu bukan hal yang buruk. Jangan lupa, penampilan yang baik juga akan membuat Anda lebih percaya diri.

Manajemen waktu
Tidak peduli seberapa baik Anda berpakaian, bagaimana positifnya Anda atau seberapa baik kemampuan Anda berbicara, semua itu tidak ada artinya jika Anda tidak dapat mengendalikan segala sesuatu. Ketidakmampuan memanajemen waktu membuat Anda selalu berkejar-kejaran dengan pekerjaan, terburu-buru memenuhi tenggat waktu dan menghasilkan kinerja di bawah standar.
Belajarlah untuk membuat catatan rinci, daftar tenggat waktu dan tetapkan jadwal setiap pekerjaan, untuk memastikan semua dilakukan dengan masih menyisakan waktu luang. Dengan meningkatnya kualitas pekerjaan, Anda akan dipercayakan dengan tanggung jawab yang lebih besar.

Berikut adalah 7 keterampilan dan keahlian yang bisa mengantarkan ke kursi tertinggi yang sudah Anda cita-citakan yaitu menjadi manajer yang professional :
1.         Keahlian berbicara.
            Mungkin terdengar sepele dan umum. Tetapi, tak semua orang memiliki kepercayaan diri untuk berbicara di depan umum. Tak hanya itu, ada pula sebagian orang yang tak berani berbicara dengan orang yang ia anggap lebih pandai atau lebih tua dari dirinya. Kemampuan untuk bisa berbicara dengan ragam orang di ragam situasi amatlah penting. Menjadi seorang pembicara yang andal membuat kehadiran Anda amat diingat orang lain. Berlatihlah untuk bicara dalam ragam kesempatan, seringlah mendengarkan dan menonton orang bicara di televisi.

2.         Kepercayaan diri dalam mengambil keputusan.
Seorang pemimpin yang baik selalu mampu mengambil keputusan dan selalu memiliki perhitungan ketika akan membuat keputusan. Jika kepemimpinan Anda lumpuh karena takut melakukan keputusan yang salah, maka Anda tak akan melakukan apa pun. Banyak pemimpin hebat melakukan keputusan-keputusan berisiko tinggi dan menyadari bahwa kesalahan masih bisa dikoreksi. Kesalahan adalah pelajaran dan kesuksesan yang tertunda. Belajarlah untuk menimbang pro dan kontra sebuah permasalahan, pikirkan masak-masak, lalu buat keputusan. Jangan selalu bermain aman setiap waktu, karena Anda tak akan membuat perbedaan atau membuat Anda dikenang jika hanya melakukan hal itu-itu saja.

3.         Akuntabilitas
           Satu hal yang menjadi bagian utama kesuksesan adalah kemauan untuk mengambil tanggung jawab, baik untuk sukses dan kegagalan. Jika Anda ingin orang lain menghargai Anda, maka memang ada kesalahan yang merupakan kesalahan Anda. Akuilah, jangan mencari kambing hitam. Setiap orang melakukan kesalahan, tetapi pembelajaran tersulitnya adalah bagaimana Anda bereaksi terhadap kesalahan itu. Bagaimana Anda menyikapi kejadian yang sudah terjadi dan mengambil hikmahnya.

4.         Sikap positif
Orang pesimis akan membawa orang-orang sekelilingnya merasa buruk dan jadi tak terlalu produktif. Jika Anda bisa mengambil sisi positif dari keadaan yang buruk, Anda akan mengajak orang lain untuk bersikap positif pula. Sikap dan cara pandang positif dikontrol oleh pikiran Anda sendiri. Jangan melihat permasalahan, tapi carilah solusinya.

5.         Presentasi diri
            Pandai membawa dan menempatkan diri dengan segala atribut adalah hal yang penting. Baik itu cara Anda berpakaian, potongan rambut, cara Anda mendandani diri berbicara lebih banyak tentang diri Anda sebelum Anda bicara. Jangan lupa, bahwa dandanan dan penampilan Anda juga mendorong bagaimana Anda membawakan diri Anda.

6.         Atur waktu
            Nah, ini juga adalah hal yang penting. Dandanan rapi, pandai bicara, tetapi tak bisa mengatur apa pun, sama juga bohong. Ketidakteraturan berarti Anda akan selalu mencoba menyelesaikan apa yang seharusnya menjadi pekerjaan Anda. Ketergesa-gesaan menyelesaikan pekerjaan memberikan kesempatan untuk kemungkinan terjadinya kesalahan. Belajarlah untuk menyimpan agenda yang mencatat tenggat waktu dan mengatur jadual untuk pekerjaan Anda. Kemampuan untuk bisa tepat waktu, bahkan lebih cepat dari waktu yang ditentukan bisa membuat Anda dihormati. Karena ini berarti Anda adalah tipe orang yang bisa menset gol yang menantang, dan bisa menggunakan waktu yang dimiliki secara efisien.

7.         Pandai menemukan solusi
            Ada masalah di kantor? Ketidakefisienan pekerjaan pegawai, atau pemborosan keuangan, atau apa pun itu. Jika Anda menemukan sebuah solusi, jalankan dan usahakan. Mereka yang memiliki solusi dan membantu perusahaan ke arah yang lebih baik, pasti akan menemukan jalan untuk menjadi yang teratas. Jangan hanya berpangku tangan dan menunggu perintah. Inisiatif untuk menjadi seorang pemecah masalah pasti selalu dihargai.  


Sikap dan Perilaku

Dalam mengembangkan dan memajukan suatu organisasi manajer dengan pengaruh kepemimpinan yang dimilikinya berkewajiban untuk memahami perilaku setia karyawan yang berada dilingkungan kerjanya. karena itu dalam mewujudkan suatu perilaku yang diinginkan oleh konsep manajemen maka seorang manajer mengharuskan untuk mempergunakan kekuatannya. Kekuatan legitimasi, penghargaan, dan koresif adalah bentuk dari kekuatan jabatan yang digunakan manajer untuk mengubah perilaku karyawan (Richard L. Daft)

Dengan ketiga bentuk kekuatan ini maka bagi pihak manajer berusaha untuk mengelola berbagai perilaku karyawanagar tercapai bentuk ketaatan dalam kerja, ketaatan berarti bawah  pekerja akan menindahkan perintah dan melaksanakan instruksi.

Seorang manajer dalam mengarahkan para karyawan dalam melaksanakan pekerjaan tidak hanya harus dilakukan atas dasar perintah dan sanksi yang akan diterima, namun seorang pemimpin juga harus mengedepankan sikap kejiwaan yang teraplikasi dalam bentuk personal power yang dimilikinya. Personal power atau kekuatan pribadi itu tidak lahir begitu saja, namun melalui berbagai proses yang panjang, dalam artian tidak mungkin seorang pemimpin  bisa bijaksana jika ia tidak bisa merasakan apa sesungguhnya dialami oleh bawahannya tersebut.

Karena yang harus diingat seperti yang dikatakan oleh Ricard L Daft bahwa “bawahan mengikuti pimpinan karena rasa hormat, keagungan, atau rasa sayang  mereka atas sosok pemimpin mereka secara pribadi atau ide-ide pimpinannya”. atau dengan kata lain pemimpin lebih di hormati dan dikagumi karena kepemilikan karakter , bukan karena jabatan yang disandangnya. Jabatan adalah amanah, namun budi pekerti serta karakter adalah sermin jiwa yang terpancar dalam sikap, tindak, dan tanduk.

Buatlah agar karyawan merasa bahagia dengan apa yang dikerjakan. Manajer yang berhasil sangat pandai mengidentifikasi kekuatan karyawannya dan sesekali memberi aplaus karyawannya. Hal ini karena manajer yang baik tahu bahwa orang yang bahagia akan menjadi orang yang produktif. Cobalah untuk memuji kelebihan karyawan baik di depan umum atau secara pribadi.


·         Dalam sebuah rapat bersama atasan Anda misalnya, utarakan sesuatu yang dilakukan dengan baik oleh salah satu karyawan. Jika atasan Anda kebetulan menyampaikan pada karyawan tersebut bahwa Anda mengatakan hal yang baik dan berusaha memberi dukungan padanya, maka ia akan merasa kalau Anda menghargainya. Pujian semacam itu akan diperhatikan.
·         Pujilah suatu hal baik yang dilakukan karyawan secara pribadi. Utarakan pujian ini ketika waktunya tepat. Jelaskan secara mendetail. Pembicaraan yang pribadi dan singkat dapat memberikan dampak positif terhadap semangat kerja sehingga memberikan motivasi yang lebih besar pada diri karyawan.




. BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
·                              Para manajer mengorganisasi dan menempatkan pekerja-pekerja pada berbagai posisi, artinya mereka menggunakan suatu proses dengan apa struktur dan alokasi pekerjaan ditentukan dan kemudian mereka menempatkan orang-orang dalam jabatan tersebut.
·                              Para manajer berkomunikasi dengan pihak bawahan, dengan para kolega dan dengan para atasan. Dengan perkataan lain: para manajer meneruskan ide-ide kepada pihak lain, untuk tujuan menciptakan suatu hasil yang diinginkan.
·                              Para manajer pemimpin dan mensupervisi artinya mereka mengusahakan agar pihak bawahan bekerja kearah pencapaian tujuan dan sasaran-sasaran umum.
·                              Para manajer membuat keputusan-keputusan, artinya mereka mengembangkan suatu proses dengan apa dipilih suatu arah tindakan-tindakan daripada alternatif-alternatif yang tersedia untuk tujuan mencapai suatu hasil yang diinginkan.
·                              Para manajer memusatkan perhatian mereka pada sasaran-sasaran.
·                              Para manajer merencanakan dan menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan (POLICIES) artinya, mereka mengantisipasi masa yang akan datang dan menemukan macam-macam arah tindakan-tindakan alternatif, setelah itu meraka menetapkan petunjuk-petunjuk bagi keputusan-keputusan masa yang akan datang.
·                              Para manajer, yang mengukur hasil yang dicapai dan mengarahkannya ke arah tujuan tertentu yang ditetapkan sebelumnya

DAFTAR PUSAKA
·         Winardi, DR., S.E. 2000. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta: Rineka Cipta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar